Bentuknya kecil dengan warna hitam kecoklatan dan
geraknya yang sangat gesit dan cepat, maka dari itu ada sebagian orang
menyebutnya dengan istilah uler balap. Uler Kandang ini di dapat atau muncul dari
kotoran ayam dalam jumlah cukup banyak (biasanya peternak ayam petelor/pedaging)
yang sudah terfermentasi/kering. Ada juga karena kebutuhan bisnis/usaha ada
sebagian orang yang memang membudidayakanya dengan media dan teknik – teknik tertentu.
Para kicau mania biasanya memakai Uler Kandang ini
sebagai tambahan pakan (Extra Fooding) untuk burung kicau kesayanganya sebagai
pengganti kroto atau kombinasi keduanya. Biasanya diberikan untuk burung –
burung pemakan serangga seperti ciblek, sulingan, tledekan, cendet, murai dll. Dengan
harga yang relatif murah tetapi mempunyai kandungan protein/gizi yang tinggi sebagai EF burung menjadikan uler
kandang ini di pakai oleh para kicau mania untuk mendongkrak kestabilan performa
jagoannya pada saat lomba.
Selain dari pada itu, saya sering mendengar curhatan
para sesama breeder khususnya untuk burung murai batu, dari indukan pejantan
dan betina yang tiba – tiba sakit (tetelo, nyekukruk dll) atau Indukan yang
sudah lama tidak produksi lagi. dari sharing tersebut saya perhatikan tidak ada
menu makan sehari – harinya untuk burung tersebut yang di beri uler kandang,
hanya pakan standar yaitu jangkrik, cacing, UH dan kroto (jika ada).
Dari sharing sesama breeder tersebut ada beberapa
kesimpulan yang kita dapat:
- Breeding
Murai Batu saya menggunakan uler kandang sebagai tambahan menu sehari – hari
(disamping jangkrik, cacing, kroto dan UH), dengan takaran 1 ons untuk sekitar
2 hari. Hasil yang saya lihat adalah indukan saya jarang yang sakit (nyekukruk,
tetelo dll). Ulet kandang ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh burung pada
saat pergantian cuaca atau pada saat cuaca dingin karena musim penghujan, ulet
kandang membuat burung selalu dalam kondisi vit.
- Dengan menu makan harian yang relatif sama,
hanya beda pada pemberian uler kandang, breeding saya tetap stabil berproduksi,
berbeda dengan breeding temen yang kadang macet produksi.
- saya juga menggunakan uler kandang sebagai
tambahan EF pada burung Murai Batu yang
untuk Lomba (untuk dosis pemberian burung lomba jangan terlalu banyak, tidak
ada ukuran pastinya, cuma saya memberikan sekitar 1 sendok kecil = 25 ekor per
hari tergantung karakter burung), hasilnya murai saya tersebut stabil di jalur
juara, burung selalu vit tanpa takut over birahi, suara serak ataupun
kegemukan. Tentunya hal ini juga tidak terlepas dari konsistensi perawatan harian (mandi, jemur dan
umbar).
Memang belum ada studi ilmiah mengenai hal ini, yang saya sampaikan di atas
hanya berdasarkan analisa dan pengalaman saya selama breeding dan perawatan
lomba, namun artikel ini sebagai bahan sharing untuk sesama breeding khususnya
murai batu. Dengan konsep sederhana dan harga murah, tentu sebagai masukan
untuk dapat di coba agar indukan selalu sehat dalam keadaan cuaca apapun dan breeding
tambah maju dengan produksi yang tinggi.
- semoga !-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar