Rabu, 16 September 2015

MANFAAT ULER KANDANG UNTUK BREEDING MURAI BATU

     Bentuknya kecil dengan warna hitam kecoklatan dan geraknya yang sangat gesit dan cepat, maka dari itu ada sebagian orang menyebutnya dengan istilah uler balap. Uler Kandang ini di dapat atau muncul dari kotoran ayam dalam jumlah cukup banyak (biasanya peternak ayam petelor/pedaging) yang sudah terfermentasi/kering. Ada juga karena kebutuhan bisnis/usaha ada sebagian orang yang memang membudidayakanya dengan media dan teknik – teknik tertentu.


   Para kicau mania biasanya memakai Uler Kandang ini sebagai tambahan pakan (Extra Fooding) untuk burung kicau kesayanganya sebagai pengganti kroto atau kombinasi keduanya. Biasanya diberikan untuk burung – burung pemakan serangga seperti ciblek, sulingan, tledekan, cendet, murai dll. Dengan harga yang relatif murah tetapi mempunyai kandungan protein/gizi  yang tinggi sebagai EF burung menjadikan uler kandang ini di pakai oleh para kicau mania untuk mendongkrak kestabilan performa jagoannya pada saat lomba.

   Selain dari pada itu, saya sering mendengar curhatan para sesama breeder khususnya untuk burung murai batu, dari indukan pejantan dan betina yang tiba – tiba sakit (tetelo, nyekukruk dll) atau Indukan yang sudah lama tidak produksi lagi. dari sharing tersebut saya perhatikan tidak ada menu makan sehari – harinya untuk burung tersebut yang di beri uler kandang, hanya pakan standar yaitu jangkrik, cacing, UH dan kroto (jika ada).

Dari sharing sesama breeder tersebut ada beberapa kesimpulan yang kita dapat:
-   Breeding Murai Batu saya menggunakan uler kandang sebagai tambahan menu sehari – hari (disamping jangkrik, cacing, kroto dan UH), dengan takaran 1 ons untuk sekitar 2 hari. Hasil yang saya lihat adalah indukan saya jarang yang sakit (nyekukruk, tetelo dll). Ulet kandang ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh burung pada saat pergantian cuaca atau pada saat cuaca dingin karena musim penghujan, ulet kandang membuat burung selalu dalam kondisi vit.
-    Dengan menu makan harian yang relatif sama, hanya beda pada pemberian uler kandang, breeding saya tetap stabil berproduksi, berbeda dengan breeding temen yang kadang macet produksi.
-  saya juga menggunakan uler kandang sebagai tambahan EF pada burung Murai Batu  yang untuk Lomba (untuk dosis pemberian burung lomba jangan terlalu banyak, tidak ada ukuran pastinya, cuma saya memberikan sekitar 1 sendok kecil = 25 ekor per hari tergantung karakter burung), hasilnya murai saya tersebut stabil di jalur juara, burung selalu vit tanpa takut over birahi, suara serak ataupun kegemukan. Tentunya hal ini juga tidak terlepas dari  konsistensi perawatan harian (mandi, jemur dan umbar).

    Memang belum ada studi ilmiah  mengenai hal ini, yang saya sampaikan di atas hanya berdasarkan analisa dan pengalaman saya selama breeding dan perawatan lomba, namun artikel ini sebagai bahan sharing untuk sesama breeding khususnya murai batu. Dengan konsep sederhana dan harga murah, tentu sebagai masukan untuk dapat di coba agar indukan selalu sehat dalam keadaan cuaca apapun dan breeding tambah maju dengan produksi yang tinggi.

- semoga !-



Tidak ada komentar: